Seni
diajarkan sebagai seni untuk dihayati, dipahami dan dirasakan bukan sebagai
pengetahuan untuk dihafal. Misal: seni musik; kita harus memahami isi dari
lagu/syair yang ada dalam musik tersebut, dengan begitu kita akan membawakan
musik dan lagu dengan baik.
Muharam (1991) menyatakan
seni dikenal sebagai rasa keindahan umumnya dan rasa kaharuan pada khususnya
yang melengkapi kesejahteraan hidup.
Hebert Reed
(1982) menyatakan dalam penjelmaan rasa estetikanya dapat diwujudkan
dalam menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan, dimulai dari gerak tari,
perasaan dan gagasan.
Lowenfeld
(1982) meneruskan seni adalah dinamika dari kesatuan aktivitas manusia
dalam penggunaan simbol-simbol sebagai ungkapan dan abstraksi lingkungan
manusia yang di organisasi menjadi konfigurasi.
Jadi, dari pendapat Muharam, Hebert Reed dan Lowenfeld
dapat diambil kesimpulan bahwa seni adalah
suatu bentuk aktivitas manusia yang di ungkapkan dengan rasa keindahan dan
diwujudkan dalam bentuk yang menyenangkan dimulai dari gerak hati, perasaan dan
gagasan.
Dari pengertian
seni tersebut sudah dapat dilihat bahwa seni berhubungan dengan estetika. Yang
dimaksud dengan estetika itu
sendiri adalah hal yang berkenaan dengan ekspresi atau ungkapan dari suatu
bentuk keindahan dan perasaan haru/kekaguman.
Antara seni,
estetika dan kreativitas saling berhubungan karena Seseorang dapat mewujudkan
kreativitasnya melalui seni. Dan seni yang mengandung estetika atau keindahan,
akan lebih dapat diterima dan diminati dengan baik oleh masyarakat umum[1].
[1]
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/04/hubungan-antara-seni-estetika-dan-kreativitas/
Posted By :
0 comments:
Post a Comment
Tulis komentar yang bijak dan Berguna ya ..!!!